KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan ke hadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulistelah mampu menyelesaikan makalah berjudul ”Kompetensi Bidan dan Praktek
Profesional Bidan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah
Konsep Kebidanan.
Kompetensi
adalah pengetahuan yang dilandasi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang
harus dimiliki oleh seorang bidan dalam melaksanakan praktik kebidanan pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan, secara aman, dan tanggung jawab sesuai
dengan standar dengan syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat (PP IBI,
2004).
Pertanyaan inilah
yang menjadi fokus makalah yang penulis susun. Sejalan dengan ini, makalah ini
secara jelas membahas masalah kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang bidan dan praktek yang dilakukan untuk menjadi
bidan profesional.
Tidak
lupa pula penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
ikut membantu dalam penyusunan makalah ini antara lain:
Semoga Allah swt,
memberikan balasan yang berlipat ganda. Makalah ini bukanlah karya yang
sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun
sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sanagat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini bisa membantu semua. Amin.
yogyakarta, Februari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................... 2
1.3. Tujuan............................................................................................................. 2
1.4. Manfaat........................................................................................................... 2
BAB IIPEMBAHASAN
2.1. KOMPETENSI BIDAN ............................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Bidan.......................................................................................... 3
2.1.2 Dimensi Kompetensi- Asuhan Kebidanan.................................................... 4
2.1.3 Standar Kompetensi Bidan........................................................................... 4
2.1.4 Jenis-jenis Standar Kompetensi Bidan......................................................... 4
2.2. PRAKTEK PROFESIONAL BIDAN........................................................ 25
2.2.1 Pengertian Praktik Kebidanan.................................................................... 25
2.2.2Profesionalisme............................................................................................ 25
2.2.3 Ciri-Ciri Jabatan Profesionalisme................................................................ 26
2.2.4 Bidan Merupakan Jabatan Profesionalisme................................................ 27
2.2.5 Kewajiban Bidan Terhadap Profesinya...................................................... 29
2.2.6
Apakah Profesi Itu Hidup.......................................................................... 29
2.2.7
Fungsi Organisasi Profesi........................................................................... 29
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan....................................................................................................... 31
3.2
Kritik Dan Saran........................................................................................... 31
DAFTAR
PUSTAKA.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Bidan
adalah seorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui
oleh negara dan memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan
praktek kebidanan di negara itu. Dia harus mampu meberikan supervisi, asuhan
dan memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan
dan masa pasca persalinan (post partum period), memimpin persalinan atas
tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan
ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan
bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat
darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya. Dia mempunyai tugas
penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita
tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan ini
termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan
meluas ke daerah tertentu dari ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak.
Dia juga berpraktek di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau
tempat-tempat pelayanan lainnya.
Kompetensi
adalah pengetahuan yang dilandasi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang
harus dimiliki oleh seorang bidan dalam melaksanakan praktik kebidanan pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan, secara aman, dan tanggung jawab sesuai
dengan standar dengan syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat (PP IBI,
2004). Kompetensi tersebut dikelompokkan dalam dua kategori yang merupakan
kopetensi minimal yang mutlak diberikan oleh bidan persalin dan kompetensi
tambahan/lanjutan yang merupakan pengembangan dari pengetahuan dan ketrampilan
dasar untuk mendukung tugas bidan dalam memenuhi perkembangan iptek (PP
IBI,1997). Mengacu pada Permenkes 572 tahun 1996 tentang registrasi dan praktik
bidan serta memperhatikan kompetensi bidan yang di susun oleh ICM, pada
Februari 1999, disusun kompetensi bidan Indonesia dan disahkan pada KONAS IBI
XII di Denpasar Bali.
1.2.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan
masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian dari kompetensi bidan?
2. Apa saja dimensi dan jenis-jenis kompetensi bidan?
3. Apa pengertian praktek profesional bidan?
4. Apa pengertian profesionalisme?
5. Apa saja ciri-ciri jabatan professional bidan?
6. Bagaimana kewajiban bidan terhadap profesi?
7. Jelaskan fungsi profesionalisme bidan?
1.3.
Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara
lain:
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dari kompetensi bidan
2. Mahasiswa dapat memahami dimensi dan jenis-jenis kompetensi bidan
3. Mahasiswadapat memahamiarti profesionalisme dalam praktek
professional bidan
4. Mahasiswa dapat memahami ciri-ciri dan kewajiban bidan terhadap profesi
5. Mahasiswa dapat memahami fungsi profesionalme bidan.
1.4.
Manfaat
1. Dapat memberi pengertian kepada mahasiswa arti dari
seorang bidan
2. Dapat
memberi pembelajaran tentang profesi dan profesionalisme
3. Memberi informasi kepada
mahasiswa terhadap kewajiban bidan terhadap profesi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Kompetensi bidan
2.1.1
Pengertian kompetensi bidan
Definisi bidan menurut
International Confederation Of Midwives (ICM)yang dianut dan diadopsi oleh
seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation
of International Gynecologist Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut secara
berkala direview dalam pertemuan Internasional/Kongres ICM. Definisi terakhir
disusun melalui konggres ICM ke 27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane
Australia ditetapkan sebagai berikut: Bidan adalah seseorang yang telah
mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari
pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan
atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.
Kompetensi merupakan pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak yang bersifat dinamis, berkembang, dan dapat diraih setiap waktu.
Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus-menerus
memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan sikap-sikap dasar dalam melakukan sesuatu. Kebiasaan
berpikir dan bertindak itu didasari oleh budi pekerti luhur baik dalam
kehidupan pribadi, sosial,kemasyarakatan, keberagamaan, dan kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Kompetensi tersebut dibagi atas 2
kategori, yaitu :
1.
Kompetensi Inti atau Dasar
Kompetensi minimal yang mutlak
dimiliki oleh bidan.
2.
Kompetensi Tambahan atau Lanjutan
Pengembangan dari pengetahuan dan keterampilan dasar
untuk mendukungtugas bidan dalam memenuhi tuntutan/kebutuhan masyarakat yang
sangat dinamis serta perkembangan IPTEK.
2.1.2
5
Dimensi kompetensi – Asuhan Kebidanan
•
Task Skill : Mampu melakukan/melaksanakan
asuhan kebidanan pemeriksaan fisik ibu hamil
•
Task Management Skill : Mengidentifikasi secara dini
pola persalinan abnormal & kegawatdaruratan dengan intervensi sesuai SOP
atau rujukan yang tepat
•
Contingency Management Skill :mampu memimpin persalinan dalam
kondisi bersih,aman & menangani situasi kegawatdaruratan bersama tim
kebidanan
•
Job/Role Environment Skill: menangani K3.keadaan
diruang bersalin pasca persalinan ibu,agar tetap bersih dan tidak membahayakan
dirinya& rekan sekerja
•
Transfer Skills :memindahkan
ibu nifas & bayi pasca persalinan keruang perawatan Ibu & anak.
2.1.3
Standar
Kompetensi Bidan.
Sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:369/Menkes/SK/III/2007
Tentang Standar Profesi Bidan, salah satu komponendi dalamnya berisi mengenai
standar kompetensi bidan di Indonesia, sebagaiacuan untuk melakukan asuhan
kebidanan kepada individu, keluarga danmasyarakat.
2.1.4. Jenis-jenis Standar
Kompetensi Bidan.
1. Kompetensi
Ke-1
Bidan mempunyai persyaratan
keterampilan dan pengetahuan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan
masyarakat dan etika yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi
sesuai dengan budaya untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
1.) Pengetahuan
dan Keterampilan Dasar
a)
Kebudayaan dari masyarakat di Indonesia
b)
Keuntungan dan kerugian praktek kesehatan tradisional dan modern
c)
Sarana dan tanda bahaya serta transportasi ke gawat daruratan bagi
anggota masyarakat yang sakit yang membutuhkan asuhan tambahan
d)
Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan
bayi di masyarakat
e)
Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak-haknya
yang diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal (kesetaraan dalam
memperoleh pelayanan kebidanan)
f)
Keuntungan resiko dari tatanan tempat bersalin yang tersedia
g)
Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman
h)
Masyarakat, keadaan kesehatan lingkungan, termasuk penyediaaan air,
perumahan, resiko lingkungan, makanan, dan ancaman umum bagi kesehatan
i)
Standar profesi dan praktek bidan.
2.) Pengetahuan
dan Keterampilan Tambahan.
a)
Epidemiologi, samitasi, diagnosa masyarakat dan vital statistik
b)
Infrastruktur kesehatan setempat dan nasional, serta bagaimana mengakses
sumber daya yang dibutuhkan untuk asuhan kebidanan.
c)
Primary Health Care (PHC) berbasis di masyarakat dengan menggunakan
promosi kesehatan serta strategi pencegahan penyakit.
d)
Program imunisasi nasional dan akses untuk pelayanan imunisasi.
3.) Perilaku
Profesional Bidan.
a)
Berpegang teguh pada filosofi,etika profesi, dan aspek legal
b)
Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang
dibuatnya
c)
Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir
d)
Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit penularan dan
strategi pengendalian infeksi
e)
Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan
kebidanan
f)
Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktik kesehatan,
kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak
g)
Menggunakan model kemitraan dalam bekerjasama dengan kaum wanita/ibu
agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua
aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung
jawab atas kesehatannya sendiri
h)
Menggunakan keterampilan mendengar dan memfasilitasi
i)
Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk menigkatkan pelayanan
kesehatan kepada ibu dan keluarga
j)
Advokasi terhadap ibu dalam tatanan pelayanan.
2. Kompetensi
Ke-2
(Pra konsepsi, kb, dan
ginekologi) Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidik kesehatan
yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam
rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan
dan kesiapan menjadi orang tua.
1) Pengetahuan
Dasar
a)
Pertumbuhan dan perkembangan seksualitas dan aktivitas seksual
b)
Anatomi dan fisiologi pria dan wanita yang berhubungan dengan konsepsi
dan reproduksi
c)
Norma dan praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan
bereproduksi
d)
Komponen riwayat kesehatan, riwayat keluarga, riwayat genetic yang
relevean
e)
Pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mengevaluasipotensi kehamilan
yang sehat
f)
Berbagai metode ilmiah untuk menjarangkan kehamilan dan metode lain yang
bersifat tradisional yang lazim digunakan
g)
Jenis, indikasi, cara pemberian , cara pencabutan dan efek samping
berbagai kontrasepsi yang digunakan antara lain pil, suntikaan, AKDR, kondom,
tablet vagina, dan tissue vagina
h)
Metode konseling bagi wanita dalam memilih suatu metode kontrasepsi
i)
Penyulhan kesehatan mengenai IMS, HIV/AIDS dan kelangsungan hidup anak
j)
Tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual yang
lazim terjadi.
2)
Pengetahuan Tambahan
a)
Faktor-faktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan
b)
Indikator penyakit akut dan kronis yang di pengaruhi oleh kondisi
geografis dan proses rujukan untuk pemeriksaan/pengobatan lebih lanjut
c)
Indicator dan metode konseling/rujukan terhadap gangguan hubungan
interpersonal, termasuk kekerasan dan pelecehan dalam keluarga (seks, fisik,
dan emosi).
3)
Keterampilan Dasar
a)
Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang lengakap
b)
Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus sesuai dengan kondisi wanita
c)
Menetapkan dan melaksanakan dan menyimpulkan hasil pemeriksaan
laboraturium seperti haematokrit dan analisa urin
d)
Melaksanakan pendidikan kesehatan dan keterampilan konseling dasar
dengan tepat
e)
Memberikan pelayanan KB yang tersedia sesuai kewenangan dan budaya
masyarakat
f)
Melakukan pemeriksaan berkala akseptor KB dan melakukan intervensi
sesuai kebutuhan
g)
Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang di temukan
h)
Melakukan pemasangan AKDR
i)
Melakukan pencabutan AKDR dengan letak normal.
4)
Keterampilan Tambahan
a)
Melakukan pemasangan AKBK
b)
Melakukan pencabutan AKBK dengan letak normal.
3. Kompetensi
Ke-3
Bidan membeikan asuahan antenatal
bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi,
deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.
1.)
Pengetahuan Dasar
a)
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia
b)
Siklus menstruasi dan proses konsepsi
c)
Tumbuh kembang janin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
d)
Tanda-tanda dan gejala kehamilan
e)
Mendiagnosa kehamilan
f)
Perkembangan normal kehamilan
g)
Komponen riwayat kesehatan
h)
Komponen pemeriksaan fisik yang terfokus selama antenatal
i)
Menentukan umur kehamilan dari riwayat menstruasi,pembesaran atau tinggi
fundus uteri
j)
Mengenal tanda dan gejala anemia ringan dan berat, hyperemesis
gravidarum, kehamilan ektopik terganggu, abortus imminen, molla hydatidosa dan
komplikasinya dan kehamilan ganda, kelainan letak serta preeklamasi
k)
Nilai normal dari pemeriksaan laboratorium seperti hemoglobin dalam darah,
test gula, protein, aceton, dan bakteri dalam urine
l)
Perkembangan normal dari kehamilan : perubahan bentuk fisik,
ketidaknyamanan yang lazim, pertumbuhan fundus uteri yang diharapkan
m) Perubahan
psikologi yang normal dalam kehamilan dan dampak kehamilan terhadap keluarga
n)
Penyuluhan dalam kehamilan : perubahan fisik, perawatan buah dada,
ketidaknyamanan, kebersihan, seksualitas, nutrisi, pekerjaan, dan aktefitas
(senam hamil)
o)
Kebutuhan nutrisi bagi wanita hamil dan janin
p)
Penatalaksanaan imunisasi pada
wanita hamil
q) Pertumbuhan
dan perkembangan janin
r)
Persiapan persalinan, kelahiran, dan menjadi orang tua
s)
Persiapan keadaan dan rumah/keluarga untuk menyambut kelahiran bayi
t)
Tanda-tanda dimulainya persalinan
u)
Promosi dan dukungan pada ibu menyusui
v)
Tehnik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada persalinan
dan kelahiran
w) Mendokumentasikan
temuan dan asuhan yang diberikan
x)
Mengurangi ketidak nyamanan selama kehamilan
y)
Penggunaan obat-obat tradisional ramuan yang aman untuk mengurangi
ketidaknyamanan selama kehamilan
z)
Akibat yang timbul dari merokok, penggunaan alkohol dan obat terlarang
bagi wanita hamil dan janin.
2.)
Pengetahuan Tambahan
a)
Tanda, gejala dan indikasi rujukan pada komplikasi tertentu dalam
kehamilan seperti asma, infeksi HIV, penyakit menular seksual (PMS), diabetes,
kelainan jantung, postmatur/serotinus
b)
Akibat dari penyakit akut dan kronis yang disebut diatas bagi kehamilan
dan janin.
3.)
Keterampilan Dasar
a)
Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisa pada
setiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil
b)
Melaksanaan pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap
c)
Melaksakan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk pengukuran tinggi
fundus uteri/posisi/presentasi dan penurunan janin
d)
Melakukan penilaian pelvic, termasuk ukuran dan struktur tulang panggul
e)
Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk detak jantung janin
dengan menggunakan fetoscope(pinard) dan gerakan janin dengan palpasi uterus
f)
Menghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan
g)
Mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubungannya dengan pertumbuhan
janin
h)
Mengkaji kenaikan berat badan ibu hamil dan hubungannya dengan
komplikasi kehamilan
i)
Memberikan penyuluhan pada klien/keluarga mengenai tanda-tanda berbahaya
dan serta bagaimana menghubungi bidan
j)
Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hyperemesis
gravidarum tingkat 1, abortus iminen dan preeklamasi ringan
k)
Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan yang
lazim terjadi dalam kehamilan
l)
Memberikan imunisasi pada kehamilan
m) Mengidentifikasi
penyimpangan kehamilan normal dan melakukan penanganan yang tepat termasuk
merujuk kefasilitas pelayanan yang tepat dari :
·
Kekurangan gizi
·
Pertumbuhan janin yang tidak kuat
·
Pre eklamasi berat dan hipertensi
·
Perdarahan pervagina
·
Kehamilan ganda pada janin kehamilan aterm
·
Kelainan letak pada janin kehamilan aterm
·
Kematian janin
·
Adanya adema yang signifikan, sakit kepala yang berat, gangguan
pandangan, nyeri epigastrium yang disebabkan tekanan darah tinggi
·
Ketuban pecah sebelum waktu
·
Persangkaan polyhydramnion
·
Diabetes melitus
·
Kelainan kongenital pada janin
·
Hasil laboratorium yang tidak normal
·
Persangkaan polyhydramnion, kelainan letak janin
·
Infeksi pada ibu hamil seperti : PMS, vaginitis, infeksi, saluran
perkemihan dan saluran nifas
n)
Memberikan bimbingan dan persiapan untuk persalinan, kelahiran dan
menjadi orang tua
o)
Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku kesehatan selama
hamil, seperti nutrisi, latihan (senam), keamanan dan berhenti merokok
p)
Penggenaan secara aman jamu/obat-obatan tradisional yang tersedia.
4.)
Keterampilan Tambahan
a)
Menggunakan doppler untuk memantau DJJ
b)
Memberikan pengobatan dan atau kolaborasi terhadap penimpangan dari
keadaan normal dengan menggunakan standar lokal dan sumber daya yang tersedia
c)
Melaksanakan kemampuan LSS dalam manajemen pasca abortus.
4.
Kompetensi Ke-4
Asuhan selama persalinan dan kelahiran. Bidan
memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat
selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman, menangani
situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan
bayinya yang baru lahir.
1)
Pengetahuan Dasar
a)
Fisiologi persalinan
b)
Anatomi tengkorak bayi, diameter yang penting dan petunjuk
c)
Aspek psikologis dan cultural pada persalinan dan kelahiran
d)
Indicator tanda-tanda mulai persalinan
e)
Kemajuan persalinan normal dan penggunaan partograf atau alat serupa
f)
Penilaian kesejahteraan janin dalam masa persalianan
g)
Penilaian kesejahteraan ibu dalam masa persalinan
h)
Proses penurunan kepala melalui pelvic selama persalinan dan kelahiran
i)
Pengelolaan dan peatalaksanaan persalinan dengan kehamilan normal dan
ganda
j)
Pemberian kenyamanan dalam persalina, seperti : kehadiran
keluarga/pendamping, pengaturan posisi, hidrasi, dukungan moril, pengurangan
nyeri tanpa obat
k)
Transisi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar aterus
l)
Pemenuhan kebutuhan fisik bayi baru lahir meliputi pernapasan,
kehangatan dan pemberian ASI/PASI
m) Pentingnya
pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir, jika memungkinkan antar lain
kontak kulit langsung, kontak mata antar bayi dan ibunya bila dimungkinkan
n)
Mendukung dan meningkatkan pemberian ASI eksklusif
o)
Menejemen fisiologi kala III
p)
Memberikan suntikan intramuskuler meliputi uterotonika, antibiotic dan
sedative
q)
Indikasi tindakankegawatdaruratan kebidanan seperti : Distosia bahu,
Asfiksia neonatal, Retensio plasenta, Perdarahan karena atonia uteri dan
mengatasi renjatan
r)
Indikasi tindakan operatif pada persalinan misalnya gawat janin, CPD
s)
Indikator komplikasi persalinan misalnya : perdarahan, partus macet,
kelainan presentasi, eklamsia, kelelahan ibu, gawat janin, infeksi, ketuban
ibu, gawat janin, infeksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi, distocia karena
inersia uteri premer, post term dan pre term serta tali pusat menumbung
t)
Prinsip Manajemen Kala III, secara fisiologis
u)
Prinsip Manajemen aktif Kala III.
2)
Pengetahuan Tambahan
a)
Penatalaksanaan persalinan dengan malpresentasi
b)
Pemberian sutikanan anastesi lokal
c)
Akselerasi dan induksi persalinan.
3)
Keterampilan Dasar
a)
Mengumpulkan data yang terfokus pada riwayat kebidanandan tanda-tanda
vital ibu pada persalinan sekarang
b)
Melaksanakan pemeriksaan fisik yang terfokus
c)
Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap untuk posisi dan penurunan
janin
d)
Mencatat waktu dan mengkaji kontraksi uterus (lama, kekuatan dan
frekuensi)
e)
Melakukan pemeriksaan panggul (pemeriksaan dalam) secara lengkap dan
akurat meliputi pembukaan, penurunan, bagian terendah, presentasi, posisi keadaan
ketuban dan proporsi panggul dengan bayi
f)
Melakukan pemantauankemajuan persalinandengan menggunakan partagraf
g)
Memberikan dukungan pisiologis bagi wanita dan keluarga.
h)
Memberikan cairan, nutrisi dan kenyamanan yang adekuat selama persalinan
i)
Mengidentifikasi secara dinikemungkinan pola persalinan abnormal dan
kegawatdaruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau melakukan rujukan
dengan tepat waktu
j)
Melakukan amniotomi pada pembukaan servik lebih dari 4cm sesuai dengan indikasi
k)
Mendorong kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat
l)
Melakukan episiotomy dan penjahitan, jika dipelukan
m) Melaksanakn
manajemen fisiologi kala III
n)
Melaksanakan manajemen aktif kala III
o)
Memberikan suntikan intramuskuler meliputi uterotonika, antibiotika dan
sedative
p)
Memasang infus, mengambil darah untuk pemeriksaan haemoglobin (HB) dan
hematokrit
q)
Menahan uterus untuk mencegah terjadinya inverse uteri dalam kala III
r)
Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya
s)
Memperkirakan jumlah darah yang keluar pada persalinan dengan dengan
benar
t)
Memeriksa robekan vagina, serviks dan perineum
u)
Menjahit robekan vagina dan perineum tingkat II
v)
Memberikan pertolongan persalinan abnormal : letak sungsang, partus
macet kepala di dasar panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, post term dan
pre term
w) Melakukan
pengeluaran plasenta secara manual
x)
Mengelolah perdarahan post partum.
y)
Memindahkan ibu untuk tindakan tambahan/kegawatdaruratan dengan tepat waktu
sesuai indikasi
z)
Memberikan lingkungan yang aman dengan meningkatkan hubungan/talkasih
ibu dan bayi baru lahir
aa)Memfasilitasi
ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung ASI aksklusif
4)
Keterampilan Tambahan
a)
Menolong kelahiran presentasi dengan penempatan dan gerakan tangan yang
tepat
b)
Memberikan suntikan anastesi lokal jika diperlukan
c)
Melakukan ekstraksi forsep rendah dan vakum jika diperlukan sesuai
kewenangan
d)
Mengidentifikasi dan mengelola malpresentasi, ditorcia bahu, gawat janin
dan kematian janin dalam kandungan (IUFD) denagn tepat
e)
Mengidentifikasi dan mengelila talipusat menumbung
f)
Mengidentifikasi dan menjahit robekan serviks
g)
Membuat resep dan atau memberikan obat-obatan untuk mengurangi nyeri
jika diperlukan sesuai kewenangan
h)
Memberikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan akselerasi
persalinan dan penenganan perdarahan post partum.
5. Kompetensi
Ke-5
Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui
yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
1)
Pengetahuan Dasar
a)
Fisiologi nifas
b)
Proses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan/abortus
c)
Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui yang benar serta
penyimpangan yang lazim terjadi termasuk pembengkakan payudara, abses,
mastitis, putting susu lecet, putting susu masuk
d)
Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktivitas dan kebutuhan
fisiologi lainnya seperti pengosongan kandung kemih
e)
Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir
f)
Adaptasi psilologis ibu sesudah bersalin dan abortus
g)
“Bonding Attachment“ orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan
hubungan positif
h)
Indikator subinvolusi misal perdarahan yang terus menerus, infeksi
i)
Indikator masalah-masalah laktasi
j)
Tanda dan gejala yang mengancam misalnya perdarahan pervagina menetap,
sisa plasenta, renjatan atau shok dan pre- eklamsi post partum
k)
Indikator pada komplikasi tertentu dalam periode post partum, seperti :
anemia kronis, Hematona Vulva, retensi urin dan inkontinensia alvi
l)
Kebutuhan asuhan dan konseling selama dan sesudah abortus
m) Tanda dan
gejala komplikasi abortus.
2)
Keterampilan Dasar
a)
Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus, termasuk
keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran
b)
Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu
c)
Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan perlukaan/luka jahitan
d)
Merumuskan diagnosa masa nifas
e)
Menyusun perencanaan
f)
Memulai dan mendukung pemberian ASI eksklusif
g)
Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan diri
sendiri, istirahat, nutrisi dan asuhan bayi baru lahir
h)
Mengindetifikasi hematoma vulva dan melaksanakan rujukan bila mana perlu
i)
Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai kewenagan atau
merujuk untuk tindakan yang sesuai
j)
Peñatalaksanaan ibu post partum abnormal, sisa plasenta, renjatan dan
infeksi ringan
k)
Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pasca persalinan
l)
Melakukan konseling dan memberi dukkungan untuk wanita pasca aborsi
m) Melakukan
kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu
n)
Memberikan antibiotika yang sesuai
o)
Mencatat dan mendokumentasikan temuam-temuam dan inverse yang dilakukan.
3)
Keterampilan Tambahan
a)
Melakukan insisi pada hematoma vulva.
6. Kompetensi
Ke-6
Bidan memberikan asuhan yang bermutu
tinggi,komprehensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.
1)
Pengetahuan Dasar
a)
Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus
b)
Kebutuhan dasar bayi baru lahir,kebersihan jalan nafas,perawatan tali
pusat,kehangatan,nutrisi,”bonding attachment”
c)
Indicator pengkajian bayi baru lahir,misal nilai APGAR
d)
Penampilan dan perilaku bayi baru lahir
e)
Tumbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir sampai 1 bulan
f)
Memberikan imunisasi pada bayi
g)
Masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti caput,molding,Mongolian
spot,hemangioma
h)
Koplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti :
hypoglikemia,hypothermia,dehidrasi, diare dan infeksi, ikterus
i)
Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi baru lahir sampai 1
bulan
j)
Keuntungan dan resiko imunisasi pada bayi
k)
Perkembangan dan pertumbuhan bayi pre matur
l)
Komplikasi tertentu pada bayi baru lahir seperti trauma intra
cranial,fraktur klafikula,kematian mendadak,hematoma.
2)
Ketrampilan Dasar
a)
Membersihkan jalan nafas dan memelihara kelancaran pernafasan, dan
merawat tali pusat
b)
Menjaga kehangatan dan menghindari panas yang berlebihan
c)
Menilai segera bayi baru lahir seperti nilai APGAR
d)
Membersihkan badan bayi dan memberikan identitas
e)
Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada bayi baru lahir dan
scrining untuk menemukan adanya tanda tanda kelainan pada bayi baru lahir yang
tidak memungkinkan untuk hidup
f)
Mengatur posisi bayi waktu menyusui
g)
Memberikan imunisasi pada bayi
h)
Mengajarkan pada orang tua tentang tanda bahaya dan kapan harus membawa
bayi untuk meminta pertolongan medis
i)
Melakukan tindakan pertolongan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
seperti kesulitan bernafas (aspeksia), hypothermia, hyooglikemia
j)
Memindahkan secara aman bayi baru lahir kefsilitas,kegawatdaruratan
apabila dimungkinkan
k)
Mendokumentasikan temuan temuan dan intervensi yang ditemukan.
3)
Ketrampilan Tambahan
a)
Melakukan penilaian masa gestasi
b)
Mengajarkan pada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi
yang normal dan asuhannya
c)
Membantu orang tua dan keluarga untuk memperoleh sumber daya yang
tersedia dimasyarakat
d)
Member dukungan kepada orang tua selama masa berduka cita sebagai bayi
yang cacat bawaan, keguguran atau kematian bayi
e)
Memberi dukungan kepada orang tua selama bayinya dalam perjalanan
rujukan diakibatkan ke fasilitas perawatan kegawatdaruratan
f)
Memberikan dukungan pada orang tua dengan kelahiran ganda
g)
Melakukan tindik dan sunat pada bayi perempuan.
7.
Kompetensi Ke-7
Bidan memberikan asuhan yang bermutu
tinggi,komprehensif pada bayi dan balita (1 bulan – 5 tahun).
1)
Pengetahuan Dasar
a)
Keadaan kesehatan bayi dan anak di Indonesia, meliputi angka
kesaktian,angka kematian,penyebab kesaktian dan kematian
b)
Peran dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak
c)
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak normal seta factor factor
yang mempengaruhinya
d)
Kebutuhan fisik danpsikososial anak
e)
Prinsip dan standar nutrisi bayi dan anak.prinsip prinsip komunikasi
pada bayi dan anak
f)
Prinsip untuk keselamatan untuk bayi dan anak
g)
Upaya pencegahan penyakit pada bayi dan anak misalnya pemberian
imunisasi
h)
Masalah masalah yang lazim terjadi pada bayi normal seperti
gumoh/regurgitasi, diaper rash, dll serta penatalaksanaannya
i)
Penyakit-penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak
j)
Penyimpangan tumbuh kembang bayi dan anak serta piñata laksanaannya
k)
Bahaya bahaya yang sering terjadi pada bayi dan anak didalam dan diluar
rumah serta upaya pencegahannya
l)
Kegawatdaruratan pada bayi dan anak serta penata laksanaannya.
2)
Ketrampilan Dasar
a)
Melaksanakan pemantauan dan stimulasi tumbuh kembang bayi dan anak
b)
Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentng pencegahan bahaya
bahaya pada bayi dan anak sesuai dengan usia
c)
Melaksanakan pemberian imunisasi pada bayi dan anak
d)
Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan pada bayi dan anak yang
terfokus pada gejala
e)
Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus
f)
Mengidentifikasi penyakit berdasarkan data dan pemeriksaab fisik
g)
Melakukan pengobatan sesuai kewenangan,kolaborasi atau merujuk dengan
cepat dan tepat sesuai keadaan bayi dan anak
h)
Menjelaskan kepada orang tua tentang tindakan yang dilakukan
i)
Melakukan pemeriksaan secara berkala pada bayi dan anak sesuai standar
yang berlaku
j)
Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pemeliharaan bayi
k)
Tepat sesuai keadaan bayi dan anak yang mengalami cidera dan kecelakaan
l)
Mendokumentasikan temuan temuan dan intervensi yang dilakukan.
8. Kompetensi
Ke-8
Kebidanan Komunitas. Bidan memberikan asuhan yang bermutu
tinggi dan komprehensif pada keluarga,kelompok dan masyarakat sesuai dengan
budaya setempat.
1)
Pengetahuan Dasar
a)
Konsep dan sasaran kebidanan komunitas
b)
Masalah kebidanan komunitas
c)
Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga,kelompok dan masyarakat
d)
Strategi pelayanan kebidanan komunitas
e)
Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas
f)
Upaya peningkatan dan pemeliharaan ibu dan anak dalam keluarga dan
masyarakat
g)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak
h)
Sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak.
2)
Pengetahuan Tambahan
a)
Kepemimpinan unuk semua
b)
Pemasaran sosial
c)
Peran serta masyarakat
d)
Audit material perinatal
e)
Perilaku kesehatan masyarakat
f)
Program program pemerintah yang terkait dengan kesehatan ibu dan
anak(safe mother hood dan gerakan saying ibu)
g)
Paradigma sehat tahun 2010.
3)
Keterampilan Dasar
a)
Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil,nifas,laktasi,bayi balita dan
KB dimasyarakat
b)
Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak
c)
Melakukan pertolongan persalinan dirumah dan polindes
d)
Mengelola pondok bersalin
e)
Melaksanakan kunjungan rumah pada ibu hamil,nifasdan laktasi,bayi dan
balita
f)
Melakukan penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untuk
mendukung upaya upaya kesehatan ibu dan anak
g)
Melaksanakan penyuluhan dan konseling kesehatan
h)
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
4)
Keterampilan Tambahan
a)
Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA
b)
Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi
c)
Mengelola dan memberikan obat obatan sesuai dengan kewenangannya
d)
Menggunakan teknologi kebidanan tepat guna.
9. Kompetensi
Ke-9
Asuhan
Pada Ibu/Wanita dengan Gangguan Reproduksi.
1)
Pengetahuan Dasar
a)
Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular
seksual (PMS), HIV/AIDS
b)
Tanda dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yang lazim
terjadi
c)
Tanda dan gejala penatalaksanaan pada kelainan ginekologi meliputi
keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.
2)
Keterampilan Dasar
a)
Mengidentifikasi gangguan masalah dan kelainan-kelainan sistem reproduksi
b)
Melaksanakan pertolongan pertama pada wanita/ibu dengan gangguan sistem
reproduksi
c)
Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara cepat dan tepat pada
wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi
d)
Memberikan pelayanan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan pada
kelainan ginekologi meliputi : keputihan, perdarahan tidak teratur, dan
penundaan haid
e)
Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.
3)
Keterampilan Tambahan
a)
Mempersiapkan wanita menjelang klimakterium dan menopause
b)
Memberikan pengobatan pada perdarahan abnormal dan abortus spontan (bila
belum sempurna)
c)
Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara tepat pada wanita /ibu
dengan gangguan sistem reproduksi
d)
Memberikan pelayanan dan pengobatan sesuai dengan pengobatan sesuai
dengan kewenangan pada gangguan sistem reproduksi meliputi : keputihan,
perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.
4)
Pengetahuan Tambahan
a)
Mikroskop dan penggunaannya
b)
Teknik pengambilan dan pengiriman sediaan Pap Smear.
5)
Keterampilan Tambahan
a)
Menggunakan mikroskop untuk pemeriksaan hapusan vagina
b)
Mengambil dan proses pengiriman sediaan pap smear.
2.2.Praktek Profesional Bidan
2.2.1
Pengertian praktek kebidanan.
Praktek Kebidanan adalah asuhan yang diberikan oleh
bidan secara mandiri baik pada perempuan yang menyangkut proses reproduksi,
kesejahteraan ibu dan janin / bayinya, masa antara dalam lingkup praktek kebidanan
juga termasuk pendidikan kesehatan dalam hal proses reproduksi untuk keluarga
dan komunitasnya.
Praktek kebidanan berdasarkan prinsip kemitraan dengan
perempuan, bersifat holistik dan menyatukannya dengan pemahaman akan pengaruh
sosial, emosional, budaya, spiritual, psikologi dan fisik dari pengalaman
reproduksinya.
Praktek kebidanan bertujuan menurunkan / menekan
mortalitas dan morbilitas ibu dan bayi yang berdasarkan ilmu-ilmu kebidanan,
kesehatan, medis dan sosial untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatan ibu dan janin / bayinya.
Lingkup praktik bervariasi, berdasarkan :
1) Pedoman
nasional & regional
2) Kode praktik
profesional
3) Praktik-praktik
& keyakinan kultural
4) Mutu
pendidikan & pelatihan kebidanan
5) Kerjasama
dari komunitas medis
6) Lingkup
praktik kebidanan, meliputi :
· Asuhan
mandiri/otonomi pada : anak-anak perempuan, remaja putri, wanita
dewasa pra konsepsi, wanita dewasa slm hamil dst.
· Memberikan
pengawasan & asuhan serta nasehat selama masa
hamil, bersalin & nifas.
2.2.2
Profesionalisme
Seorang pekerja profesional adalah seorang pekerja
yang terampil atau cakap dalam kerjanya, dituntut menguasai visi yang mendasari
keterampilannya.
Pengertian jabatan profesional perlu dibedakan
antara jenis pekerjaan yang menuntut dan dapat dipenuhi lewat pembiasaan
melakukan keterampilan tertentu (magang, keterlibatan langsung dalam situasi
kerja di lingkungannya dan seseorang pekerja profesional sebagai warisan orang
tuanya atau pendahulunya). Seseorang pekerja profesional perlu dibedakan dari
seorang teknisi keduanya (pekerja profesional dan teknis) dapat saja terampil
dalam unjuk kerja yang sama (misalnya: menguasai tehnik kerja yang dapat
memecahkan masalah-masalah teknis dalam bidang kerjanya), tetapi seseorang
pekerja profesional dituntut menguasai visi yang mendasari keterampilan yang
menyangkut wawasan filosofi, pertimbangan rasional dan memiliki sikap yang
positif dalam melaksanakan serta memperkembangkan mutu karyanya (T. Raka Joni,
1980).
2.2.3
Ciri-Ciri Jabatan Profesional
Ciri-ciri
jabatan profesional tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Bagi pelakunya secara nyata (defakto) dituntut berkecakapan kerja
(keahlian) sesuai dengan tugas-tugas khusus serta tuntutan dari jenis
jabatannya (cenderung ke spesialisasi)
b.
Kecakapan dan keahlian bukan sekedar hasil pembiasaan atau latihan rutin
yang terkondisi, tetapi perlu didasari oleh wawasan keilmuan yang mantap serta
menuntut pendidikan juga. Jabatan yang terprogram secara relevan serta
berbobot, terselenggara secara efektif-efisien dan tolak ukur evaluatifnya
terstandar
c.
Pekerja profesional dituntut berwawasan sosial yang luas, sehingga
pilihan jabatan serta kerjanya didasari oleh kerangka nilai tertentu, bersikap
positif terhadap jabatan dan perannya, dan bermotivasi serta berusaha untuk
berkarya sebaik-baiknya: Hal ini mendorong pekeria profesional yang
bersangkutan untuk selalu meningkatkan (menyempurnakan) diri serta karyanya
orang tersebut secara nyata mencintai profesinya dan memiliki etos kerja yang
tinggi
d.
Jabatan professional perlu mendapat pengesahan dari masyrakat dan atau
negaranya. Jabatan professional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang
harus dipenuhi oleh pelakunya, hal ini menjamin kepantasan berkarya dan
sekaligus merupakan tanggung jawab sosial pekerja professional tersebut
Persyaratan
umum jabatan profesional sebagai berikut :
1.
Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau
spesialis
2.
Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan tenaga profesional
3.
Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat
4.
Mempunyai kewenangan yang disyahkan atau diberikan oleh pemerintah
5.
Mempunyai peran dan fungsi yang jelas
6.
Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur
7.
Memiliki organisasi profesi sebagai wadah
8.
Memiliki etika profesi
9.
Memiliki standar pelayanan
10. Memiliki
praktek
11. Memiliki
standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sesuai dengan
kebutuhan pelayanan
12. Memiliki
standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan kompetensi.
2.2.4 Bidan
Merupakan Jabatan Profesional
Bidan merupakan jabatan profesional. Berdasarkan
syarat-syarat profesional, maka bidan telah memiliki persyaratan dari Bidan
sebagai jabatan profesional:
a. Memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis
b. Melalui jenjang pendidikan yang
menyiapkan bidan sebagai tenaga professional
c.
Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat
d.
Memiliki kewenangan yang disyahkan atau diberikan oleh pemerintah
e.
Memiliki peran dan fungsi yang jelas
f.
Memiliki peran dan fungsi yang jelas
g. Memiliki kompetensi yang jelas
dan terukur
h.
Memiliki organisasi profesi sebagai wadah
i.
Memiliki kode etik kebidanan
j.
Memiliki standar pelayanan
k. Memiliki standar praktek
l.
Memiliki standar pendidikan yang mendasar dan mengembangkan profesi
sesuai kebutuhan pelayanan
m.
Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan
kompetensi.
Sehubungan dengan profesionalisme jabatan bidan,
maka bidan merupakan jabatan profesional. Jabatan dapat ditinjau dari dua
aspek, yaitu:
a)
Jabatan structural. Jabatan
struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dan diatur berjenjang dalam
suatu organisasi.
b) Jabatan
Fungsional. Jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau
serta dihargai dari aspek fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan
negara. Selain fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat, jabatan
fungsional juga berorientasi kualitatif. Dalam konteks ini, jabatan bidan
adalah jabatan fungsional profesional dengan demikian, adalah wajar jika bidan
mendapatkan tunjangan fungsional.
Bidan
sebagai profesi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Mengembangkan
pelayanan yang unik bagi masyarakat
b)
Anggota-anggotanya dipersiapkan melalui suatu program pendidikan yang
ditujukan untuk maksud profesi yang bersangkutan
c)
Memiliki serangkaian pengetahuan ilmiah
d)
Anggota-anggotanya menjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode etik
yang belaku
e)
Anggota-anggotanya bebas mengambil keputusan dalam menjalankan
profesinya
f)
Anggota-anggotanya wajar menerima imbalan jasa atas pelayanan yang
diberikan
g)
Memiliki suatu organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan kualitas
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat oleh anggotanya.
2.2.5 Kewajiban
Bidan Terhadap Profesinya.
a)
Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan
yang bermutu pada masyarakat
b)
Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
c)
Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2.2.6 Apakah
Profesi Itu Hidup ?
Suatu profesi juga dapat dikatakan hidup bila telah
melaksanakan fungsinya dengan semestinya, yaitu antara lain:
a)
Mempunyai organisasi dengan atribut-atributnya yaitu suatu kepengurusan
dan kantor sekretariat yang dikelola secara tertib
b)
Mempunyai pendataan keanggotaan
c)
Mempunyai program kerja yang terjadwal dan terencana
d)
Mempunyai Sumber Pembiayaan Yang Legal Dan Sehat
e)
Mempunyai sistem pelayanan anggota dan masyarakat. Mempunyai networking
lokal- regional dan internasional
f)
Melaksanakan pembinaan anggota
g) Mempunyai
sistem penilaian konduite dengan sanksi-sanksi.
2.2.7 Fungsi
Organisasi Profesi
Sesuai dengan peran itu maka organisasi profesi
mempunyai
fungsi antara lain:
1) Bidang
pendidikan : menetapkan standar pendidikan dan pendidikan berkelanjutan
(continuing education)
2) Bidang
pelayanan : menetapkan standar profesi, ijin praktik. registrasi anggota serta
menyusun dan memberlakukan kode etik profesi
3) Bidang
IPTEK : merencanakan, melaksanakan dan mengawasi riset dan perkembangan IPTEK
dalam profesi tersebut
4) Bidang
kehidupan profesi : membina operasionalisasi organisasi profesi. membina
kerjasama dengan pemerintah. masyarakat. Profesi lain bahkan dengan organisasi
profesi sejenis dinegara lain, serta mengupayakan kesejahteraan anggotanya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kompetensi
merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dasar yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang bersifat dinamis, berkembang, dan
dapat diraih setiap waktu.
Kompetensi
tersebut dibagi atas 2 kategori, yaitu :
1.
Kompetensi Inti atau Dasar
Kompetensi
minimal yang mutlak dimiliki oleh bidan.
2.
Kompetensi Tambahan atau Lanjutan
Pengembangan dari pengetahuan dan keterampilan dasar
untuk mendukung tugas bidan dalam memenuhi tuntutan/kebutuhan masyarakat yang
sangat dinamis serta perkembangan IPTEK.
Praktek
Kebidanan adalah asuhan yang diberikan oleh bidan secara mandiri baik pada
perempuan yang menyangkut proses reproduksi, kesejahteraan ibu dan janin /
bayinya, masa antara dalam lingkup praktek kebidanan juga termasuk pendidikan
kesehatan dalam hal proses reproduksi untuk keluarga dan komunitasnya.
3.2
Kritik dan saran
Dalam penulisan makalah ini kami
menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahannya baik dari segi isi
maupun teknis penulisannya. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan dalam penulisan makalah
ini dan kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak,
terutama mata kuliah konsep kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
makalah/KULIAH/KONSEP
KEBIDANAN/Bahanmteri kompetensi bidan dan praktek professional bidan/PRAKTEK
PROFESIONAL SEORANG BIDAN BERBAGI ILMU Dengan Jusrawathy Mursalim.htm
makalah/KULIAH/KONSEP
KEBIDANAN/Bahan mteri kompetensi bidan an praktek professional bidan/kompetensi
bidan dyahtrielchoiri.htm
makalah/KULIAH/KONSEP
KEBIDANAN/Bahan mteri kompetensi bidan dan praktek professional bidan/K ONSEP
KEBIDANAN PROFESIONALISME.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar